
Region:Asia
Product Code:KRID813
May 2023
75
Laporan berjudul "Indonesia Ophthalmology Market Outlook to 2023 - By Ailment Type (Cataract, Myopia, Glaucoma, Conjunctivitis and Others) and by Regions (DKI Jakarta, West Java, Central Java, North Sumatra and Others)" mencakup market size berdasarkan jumlah konsultasi dan jumlah pasien rawat inap di rumah sakit/klinik mata spesialis tunggal beserta segmentasi pasar berdasarkan jenis penyakit (Katarak, Miopia, Glaukoma, Konjungtivitis dan Lainnya), menurut wilayah (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Lainnya) untuk tahun 2018. Laporan ini juga mencakup pendorong dan tren pertumbuhan yang muncul; isu dan tantangan; poin rasa sakit pelanggan dan parameter pengambilan keputusan; model investasi untuk perawatan mata khusus tunggal dan lanskap kompetitif pemain di pasar oftalmologi. Fokus khusus telah ditempatkan pada Jakarta Eye Center, Cicendo Eye Hospital, Undaan Eye Hospital, Sumatra Eye Hospital (SMEC), KMN Eye Care, AINI Eye Hospital, Bali Mandara Eye Hospital, Bandung Eye Center dalam hal profil perusahaan yang luas. Laporan ini lebih lanjut mengeksplorasi prospek & proyeksi pasar di masa depan bersama dengan faktor-faktor keberhasilan yang menyoroti peluang & peringatan utama.

Oftalmologi Indonesia Ikhtisar Pasar: Pasar Oftalmologi Indonesia saat ini sedang dalam tahap pertumbuhan. Jumlah rumah sakit khusus tunggal secara bertahap meningkat seiring waktu. Kesadaran yang meningkat pesat terhadap penyakit mata yang fatal, dukungan pemerintah yang diperluas melalui rencana asuransi kesehatan dan peningkatan jumlah populasi diabetes telah mendorong momentum ke pasar. Tingkat operasi katarak telah meningkat pesat selama periode peninjauan. Jumlah rumah sakit mata di Indonesia telah meningkat pada CAGR mendekati 17% selama 2013-2018 terutama karena jumlah pasien yang lebih tinggi untuk operasi katarak dan lensa korektif dan dengan pembukaan lebih banyak klinik di daerah yang belum dimanfaatkan di Jawa, Sulawesi dan Sumatra. Penambahan layanan terpadu seperti pemesanan online kamar rawat inap, layanan rumah-setelah operasi dan pemesanan online untuk konsultasi telah melengkapi audiens target dengan memperkenalkan kecepatan, variasi &; dinamisme dan kemudahan untuk rezim perawatan mata sehari-hari.
Penyakit katarak merupakan pangsa tertinggi di pasar dalam hal sejumlah konsultasi pada tahun 2018 didorong oleh meningkatnya backlog operasi katarak dan menambah kasus pasien diabetes. Miopia menyumbang jumlah konsultasi tertinggi kedua, disaksikan terutama di kalangan generasi muda. Setelah itu jumlah konsultasi telah dibagi menjadi penyakit seperti Pterygium, Glaukoma, Konjungtivitis, Kornea, dan lain-lain. Meningkatnya penggunaan perangkat elektronik seperti ponsel, tablet &; PC telah berdampak negatif pada mata anak-anak &; orang dewasa di negara ini.
Berdasarkan Wilayah (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara &; Lainnya): Rumah Sakit Mata Khusus Tunggal teratas terletak di DKI Jakarta dan Jawa Barat karena ini adalah kota-kota dengan fasilitas infrastruktur yang lebih baik dan populasi perkotaan yang tinggi. Meskipun, sangat sedikit rumah sakit lain yang berlokasi di provinsi selain Jakarta dan Jawa Barat meskipun sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di provinsi lain seperti Sulawesi, Sumatra, Bali. Oleh karena itu, ada ruang lingkup ekspansi masa depan yang sangat besar bagi para pemain industri.
Persaingan di industri ini telah cukup terfragmentasi pada tahun 2018. Pusat mata menyediakan konsultasi bersama dengan operasi penitipan anak dan layanan rawat inap. Beberapa pemain utama termasuk Jakarta Eye Center, Rumah Sakit Mata Cicendo, Rumah Sakit Mata Undaan, Rumah Sakit Mata Sumatera (SMEC), KMN Eye Care, Rumah Sakit Mata AINI, Rumah Sakit Mata Bali Mandara, Pusat Mata Bandung dan banyak lainnya. Pemain bersaing dengan atas dasar kemajuan teknologi peralatan dan perangkat, pengalaman dokter, keseluruhan layanan dan fasilitas gratis, ketersediaan staf yang berpengalaman dan berkualitas, paket keanggotaan dalam hal harga untuk operasi dan layanan, penawaran dan diskon, strategi pemasaran.
Prospek dan Proyeksi Masa Depan Pasar Oftalmologi Indonesia: Pasar Oftalmologi Indonesia diperkirakan akan cenderung positif berdasarkan jumlah konsultasi dan jumlah pasien rawat inap yang mendaftarkan CAGR masing-masing mendekati 11% dan 5% dari 2018 hingga 2023.
KatarakMiopiaPtreygiumKonjungtivitisKorneaGlaukomaStrabismusLainnya
Topik Utama yang Dicakup dalam Laporan
Ukuran Pasar Oftalmologi Indonesia
Segmentasi Pasar Berdasarkan Jenis Penyakit (Katarak, Miopia, Glaukoma, Konjungtivitis, dan Lainnya).
Segmentasi Pasar Berdasarkan Wilayah (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Lainnya).
Perbandingan Biaya Penyakit Mata Utama di Indonesia dengan Negara Asia Tenggara lainnya.
Perbandingan Biaya Penggunaan IOL di Indonesia dengan Negara Lain.
Pasar Ophthalmology Indonesia- Model bisnis.
Tren dan Perkembangan
Isu dan Tantangan
Peraturan Pemerintah
Skenario Kompetitif
Profil Perusahaan Pemain Utama di Pasar
Model Investasi untuk mendirikan Rumah Sakit Mata Khusus
Inovasi Teknologi Terbaru dan Masa Depan
Outlook dan Proyeksi Pasar Oftalmologi Indonesia (2018-2023).
Rekomendasi Analis.
Audiens Sasaran Utama
Rantai Rumah Sakit Khusus Tunggal
Investor di sektor Kesehatan
Asosiasi Swasta dan Pemerintah
Perusahaan Kacamata dan Tontonan
Perusahaan Perawatan Mata
Perusahaan Alat Kesehatan
Organisasi Pemerintah
Organisasi Nirlaba
Organisasi non-pemerintah
Periode Waktu yang Tercatat dalam Laporan:
Periode Saat Ini: 2018
Periode Prakiraan: 2018-2023
Pusat Mata Jakarta
RS Mata Undaan
RS Mata Cicendo
Rumah Sakit Mata Sumatera (SMEC)
KMN Eye Care-Semarang
Rumah Sakit Mata AINI
Rumah Sakit Mata Bali Mandara
Pusat Mata Bandung
RS Mata dr YAP
Pusat Mata Solo
Rumah Sakit Mata Masyarakat Jawa Timur
5.1. Berdasarkan Jumlah Konsultasi, Berdasarkan Jumlah Pasien Rawat Inap dan Pendapatan dari Konsultasi
6.1. Oleh penyakit (katarak, miopia, pterygium, konjungtivitis, kornea, glaukoma, strabismus dan lain-lain)
6.2. Berdasarkan wilayah (DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan lain-lain)
10.1 Pusat Penglihatan10.2 Grup Rumah Sakit Mata AIER10.3 Rumah Sakit Mata Dr. Agarwal10.4 Perawatan Mata Aravind
12.1 Jakarta Eye Center
12.2 Rumah Sakit Mata Sumatera (SMEC)
12.3 Rumah Sakit Mata Cicendo
12.4 KMN Eye Care-Semarang
12.5 Pusat Mata Bandung
12.6 Rumah Sakit Mata Dr YAP
12.7 Rumah Sakit Mata Bali Mandara
12.8 Rumah Sakit Mata Undaan
12.9 Rumah Sakit Mata Aini
12.10 Rumah Sakit Mata Solo
12.11 Mata Komunitas Jawa Timur Rumah Sakit (RSMM)
What makes us stand out is that our consultants follows Robust, Refine and Result (RRR) methodology. i.e. Robust for clear definitions, approaches and sanity checking, Refine for differentiating respondents facts and opinions and Result for presenting data with story
We have set a benchmark in the industry by offering our clients with syndicated and customized market research reports featuring coverage of entire market as well as meticulous research and analyst insights.
While we don't replace traditional research, we flip the method upside down. Our dual approach of Top Bottom & Bottom Top ensures quality deliverable by not just verifying company fundamentals but also looking at the sector and macroeconomic factors.
With one step in the future, our research team constantly tries to show you the bigger picture. We help with some of the tough questions you may encounter along the way: How is the industry positioned? Best marketing channel? KPI's of competitors? By aligning every element, we help maximize success.
Our report gives you instant access to the answers and sources that other companies might choose to hide. We elaborate each steps of research methodology we have used and showcase you the sample size to earn your trust.
If you need any support, we are here! We pride ourselves on universe strength, data quality, and quick, friendly, and professional service.