
Region:Asia
Author(s):Tania Bansal, Viraj Pangam
Product Code:KRID1139
April 2023
159
Laporan berjudul “Prospek Pasar Agritech Indonesia hingga 2026: Didorong oleh Start-up Inovatif dan Masuknya Investor Asing” memberikan analisis komprehensif tentang pasar Pertanian Digital di Indonesia. Laporan ini berfokus pada ukuran pasar agritech, analisis sub vertikal seperti Farming as a Service (FaaS), Agri Fintech, Akses Pasar (Market Access), AgriTech, dan Agri Biotech. Ini juga berfokus pada segmentasi Startup Agritech berdasarkan Sub Vertikal, berdasarkan tahun pendirian, berdasarkan lokasi, berdasarkan Tahap Pendanaan, dan berdasarkan Entitas Pendanaan.
Area utama lainnya yang menjadi fokus adalah Tinjauan Sektor Pertanian Indonesia, sisi permintaan dan penawaran pertanian Indonesia, ekosistem Agritech dan model Operasi, tren dan perkembangan di pasar agritech Indonesia, Tantangan yang dihadapi oleh Startup Agritech, Lanskap regulasi, Inisiatif Pemerintah, Tren teknologi di Indonesia Pasar Agritech, Analisa Lima Kekuatan Porter pada Industri Agritech di Indonesia, Faktor Pemicu Pertumbuhanm, dan Lanskap Kompetisi pasar.
Laporan ini juga mencakup bidang-bidang seperti analisis permintaan, portofolio layanan, model operasi, garis waktu startup besar, tantangan yang dihadapi para pemain, perbandingan silang antar pemain untuk masing-masing sub vertikal di industri agritech. Laporan ini diakhiri dengan proyeksi pasar masa depan berdasarkan prospek keseluruhan pasar Agritech Indonesia, rekomendasi analis, dan bagian diskusi tentang Industri.

Terdapat total 37 juta orang dewasa yang bekerja di Sektor Pertanian di Indonesia dengan 25,4 juta petani dan 11,6 juta nelayan. Rata-rata upah kotor harian pekerja di sektor pertanian mencapai USD 3,7 pada tahun 2020. Jika dibandingkan dengan sektor industi lain, pekerja di industri pertanian masih menerima salah satu upah terendah di negara ini. Sekitar 27% dari total lapangan kerja terserap di bidang Pertanian di Indonesia. Produk Domestik Bruto Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan di Indonesia mencapai USD 158 Miliar pada tahun 2021 tumbuh pada CAGR sebesar 5,8% selama tahun 2016 hingga 2021.
Pasar Agritech Indonesia tumbuh pada CAGR ~39,7% berdasarkan pendapatan yang dihasilkan selama tahun 2016-2021. Sub vertikal Farming as a Service (FaaS) mendominasi Pasar Agritech di Indonesia berdasarkan pendapatan yang dihasilkan pada tahun 2021 diikuti oleh sub vertikal AgriTech, Agri Fintech, Market Access, dan Agri Biotech. Pasar juga terlihat sangat terfragmentasi dan didominasi oleh para perusahaan rintisan baru di setiap vertikal.
Inisiatif pemerintah yang ambisius, peningkatan adopsi layanan digital, peningkatan investasi oleh investor asing, dan munculnya startup dalam lima tahun terakhir telah mendorong pertumbuhan pasar Agritech di Indonesia. Indonesia mendapat manfaat dari kehadiran AgriTech yang kuat yang telah mendorong inovasi teknologi di sektor pertanian.
Pertanian sebagai sebuah layanan (Farming as a Service (FaaS)): Sub vertikal Farming as a Service (FaaS) di Indonesia merupakan kontributor terbesar pasar Agritech Indonesia. Pasar ini telah mengalami peningkatan yang stabil dari tahun 2016 ke tahun 2021. Ada peningkatan permintaan yang kuat untuk layanan yang disediakan oleh startup FaaS dalam lima tahun terakhir, yang sebagian besar disebabkan oleh peningkatan penetrasi smartphone dan internet di Indonesia. Struktur persaingan bersifat monopolistik, dengan Sayurbox, Tanisupply, dan Aruna memimpin pasar FaaS.
Agri Fintech: Permintaan di sektor finansial teknologi khusus sector agribisnis didorong secara signifikan oleh dukungan pemerintah, yang membantu mencapai berbagai tujuan terkait inklusi keuangan dan literasi digital, serta membantu memformalkan salah satu sektor ekonomi paling informal di negara ini. Struktur persaingan bersifat monopolistik, dengan Tanifund, eFishery, Koltiva dan iGrow merebut pangsa pasar.
Layanan pemberi akses ke Pasar (Market Access): Permintaan agregator rantai pasokan hulu tidak meningkat sebanyak sub vertikal lainnya seperti FaaS, terutama karena tingkat kemiskinan yang lebih tinggi di kalangan petani dan nelayan dibandingkan dengan konsumen akhir, yang sebagian besar tinggal di klaster perkotaan di Indonesia. Struktur persaingan bersifat oligopolistik, dengan eFishery, Koltiva, dan 8villages membentuk hampir semua pangsa pasar berdasarkan pendapatan..
Segmen-segmen yang digerakkan oleh AgriTech: Vertikal ini merupakan kontributor terbesar kedua untuk Industri Agritech Indonesia pada tahun 2021, yang mencakup perusahaan yang digerakkan oleh Agritech dalam sub-segmen seperti hidroponik, aquaponik, pertanian vertikal, susu, unggas, daging, makanan laut. Ada batasan permintaan yang melekat pada produk pertanian mekanis di pertanian pemilik lahan kecil karena sifat pertanian padat karya yang dipraktikkan oleh petani, tetapi ada banyak ruang bagi produk agritech untuk meningkatkan hasil panen secara signifikan. Struktur persaingan bersifat oligopolistik, dengan Tanihub, Aruna, dan Neurafarm memimpin pasar berdasarkan pendapatan yang dihasilkan.
Agri Biotech: Permintaan akan produk Agri Biotech diperkirakan akan tumbuh secara eksponensial karena ada tekanan pada ekosistem pertanian dan perikanan di seluruh dunia untuk menghasilkan lebih banyak hasil guna mengatasi masalah ketahanan pangan. Struktur persaingan bersifat oligopolistik, dengan Pandawa Agri dan Magalarva menguasai hampir seluruh pangsa pasar.
Prospek dan Proyeksi Masa Depan Pasar Agritech Indonesia
Pasar Agritech di Indonesia diperkirakan akan tumbuh dengan meningkatnya adopsi alat digital dalam pertanian dan inisiatif pemerintah yang mempermudah proses peminjaman. Selama periode perkiraan tahun 2022-2026, Pasar Agritech Indonesia selanjutnya diantisipasi untuk menunjukkan tren peningkatan dalam hal nilai, lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, dengan pasar yang terus berkembang. AgTechs akan membentuk kembali hubungan lintas rantai nilai dan akan membangun Segmentasi Pembahasan Utama pada Laporan:-
Daftar Perusahaan
Perusahaan di Indonesia dalam ekosistem AgriTech
Perusahaan untuk kategori produk dan jasa Farming as a Service (FaaS):
Perusahaan untuk kategori produk dan jasa Agri Fintech:
Para perusahaan untuk kategori produk dan jasa Akses ke Pasar (Market Access)
Para perusahaan untuk kategori produk dan jasa Agritech:
Para perusahaan untuk kategori produk dan jasa Agri Biotech:
Topik-topik utama pembahasan pada Laporan: -
Perusahaan di Indonesia dalam ekosistem AgriTech
Perusahaan untuk kategori produk dan jasa Farming as a Service (FaaS):
Perusahaan untuk kategori produk dan jasa Agri Fintech:
Para perusahaan untuk kategori produk dan jasa Akses ke Pasar (Market Access)
Para perusahaan untuk kategori produk dan jasa Agritech:
Para perusahaan untuk kategori produk dan jasa Agri Biotech:
1. Ringkasan Eksekutif
2. Pengantar Skenario Pertanian Indonesia
2.1. Demografi Industri Pertanian Indonesia
2.2. Sisi Permintaan: Skenario Pertanian Indonesia
2.3. Sisi Penawaran: Skenario Pertanian Indonesia, 2021
3. Tinjauan Pasar Indonesia Agritech
3.1. Tinjauan Pasar Agritech Indonesia
3.2. Gambaran Umum tentang Perangkat Digital
3.3. Tinjauan 5 Segmen di bawah Pasar Agritech
3.4. Ekosistem Entitas Utama di Pasar Agritech Indonesia
3.5. Model Operasi Agritech
4. Ukuran Pasar berdasarkan pendapatan yang dihasilkan dalam USD Juta, tahun 2016-2021
4.1. Ukuran Pasar Industri AgriTech
4.2. Ukuran Pasar untuk Sub Segmen Industri AgriTech
5. Segmentasi Pasar berdasarkan jumlah perusahaan rintisan, tahun 2021
5.1. Segmentasi Perusahaan Rintisan Berdasarkan Kategori Bisnis (FaaS, Fintech, Market Access, Agritech, Agri Biotech)
5.2. Segmentasi Perusahaan Rintisan berdasarkan tahun berdiri (tahun 2013-2020)
5.3. Segmentasi Perusahaan Rintisan Berdasarkan Lokasi (Jakarta, Bogor, Bandung, Malang, Yogyakarta, Depok, Setiabudi, Tangerang, Bekasi, Sleman, Lampung, Arcamanik)
5.4. Segmentasi Perusahaan Rintisan Berdasarkan Tahap Pendanaan (Pre Seed, Seed, Seri A, Seri B, Convertible Note, Grant, Debt Financing)
5.5. Segmentasi Perusahaan Rintisan Berdasarkan Entitas Pendanaan (Asing, Domestik, Keduanya)
6. Analisis Industri Agritech Indonesia
6.1. Tren dan Perkembangan
6.2. Kendala-kendala yang Dialami
6.3. Tantangan yang dihadapi Perusahaan Rintisan Agritech
6.4. Lanskap Regulasi
6.5. Inisiatif Pemerintah
6.6. Tren Teknologi di Industri Agritech
6.7. Analisis Lima Kekuatan Porter tentang Industri Agritech Indonesia
6.8. Pendorong Pertumbuhan di Pasar Pertanian di Indonesia
7. Analisis Kompetitif
7.1. Skenario Persaingan
7.2. Perbandingan antar Teknologi yang digunakan di ruang Agritech
8. Analisis sub vertikal: FaaS
8.1. Ringkasan Eksekutif
8.2. Analisis Permintaan
8.3. Model Operasi oada Sub Vertikal FaaS
8.4. Timeline Pemain Utama pada FaaS
8.5. Portofolio Layanan Pemain FaaS
8.6. Tantangan yang Dihadapi Pemain FaaS
8.7. Skenario Kompetitif
8.8. Perbandingan antara Pemain Utama (Sayurbox, TaniSupply, Aruna, Limakilo, Agromaret, Eden Farm, Chilibeli), tahun 2021 dalam hal Portofolio Layanan, Model Pendapatan, Kekuatan, Kelemahan, Kemitraan
8.9. Perbandingan Silang antara Pemain Utama (Sayurbox, TaniSupply, Aruna, Limakilo, Agromaret, Eden Farm, Chilibeli), tahun 2021 dalam hal Parameter Operasional dan Keuangan (Pendanaan, Tahap Pendanaan, Tahun Pendirian, Lokasi, Jumlah Karyawan, Jumlah Petani dilayani, Jumlah segmen operasional, Pendapatan)
8.10. Studi Kasus- Chilibeli
8.11. Studi Kasus - Sayurbox
8.12. Prospek & Proyeksi Masa Depan berdasarkan pendapatan yang dihasilkan dalam USD Juta, tahun 2022- tahun 2026
8.13. Rekomendasi Analis
9. Analisis sub vertikal: Fintech
9.1. Ringkasan Eksekutif
9.2. Analisis Permintaan
9.3. Model Operasi Fintech Sub Vertikal
9.4. Timeline Pemain Utama di Fintech
9.5. Portofolio Layanan Pemain FaaS
9.6. Tantangan yang Dihadapi Pelaku Fintech
9.7. Skenario Kompetitif
9.8. Perbandingan Silang antara Pemain Utama (TaniFund, Koltiva, eFishery, iGrow, Crowde, HARA, Sipanen), tahun 2021 dalam hal Portofolio Layanan, Model Pendapatan, Kekuatan, Kelemahan, Kemitraan
9.9. Perbandingan Silang antara Pemain Utama (TaniFund, Koltiva, eFishery, iGrow, Crowde, HARA, Sipanen), tahun 2021 dalam hal Parameter Operasional dan Keuangan (Pendanaan, Tahap Pendanaan, Tahun Pendirian, Lokasi, Ukuran Karyawan, Jumlah Petani yang Dilayani , Jumlah segmen operasional, Pendapatan)
9.10 Studi Kasus – TaniFund
9.11 Studi Kasus – Crowde
9.10. Prospek & Proyeksi Masa Depan berdasarkan pendapatan yang dihasilkan dalam USD Juta, tahun 2022- 2026
9.12 Rekomendasi Analis
10. Analisis sub vertikal: Jasa pemberi Akses Pasar
10.1. Ringkasan Eksekutif
10.2. Analisis Permintaan
10.3. Model Operasi Sub Vertikal Akses Pasar
10.4. Lini masa Pemain Utama dalam Akses Pasar
10.5. Portofolio Layanan Pelaku Akses Pasar
10.6. Tantangan yang Dihadapi Pelaku Akses Pasar
10.7. Skenario Kompetitif
10.8. Perbandingan Silang antara Pemain Utama (eFishery, Koltiva, 8 desa, Fishlog, Sgara), tahun 2021 dalam hal Portofolio Layanan, Model Pendapatan, Kekuatan, kelemahan, Kemitraan
10.9. Perbandingan Silang antara Pemain Utama (eFishery, Koltiva, 8 desa, Fishlog, Sgara), tahun 2021 dalam hal Parameter Operasional dan Keuangan (Pendanaan, Tahap Pendanaan, Tahun pendirian, Lokasi, Ukuran Karyawan, Jumlah petani yang dilayani, No. segmen operasi, Pendapatan)
10.10. Studi Kasus- eFishery
10.11. Studi Kasus – Koltiva
10.12. Prospek & Proyeksi Masa Depan berdasarkan pendapatan yang dihasilkan dalam USD Juta, tahun 2022- 2026
10.13. Rekomendasi Analis
11. Analisis sub vertikal: Perusahaan yang digerakkan oleh Agritech dalam sub-segmen seperti hidroponik, aquaponik, pertanian vertikal, susu, unggas, daging, makanan laut
11.1. Ringkasan Eksekutif
11.2. Analisis Permintaan
11.3. Model Operasional Agritech Driven Sub Vertical
11.4. Timeline Pemain Utama di Agritech Driven
11.5. Portofolio Layanan Pemain Berbasis Agritech
11.6. Tantangan yang Dihadapi Pemain Berbasis Agritech
11.7. Skenario Kompetitif
11.8. Perbandingan Silang antara Pemain Utama (TaniHub, Aruna, Neurafarm, Dycodex, JALA), Tahun 2021 dalam hal Portofolio Layanan, Model Pendapatan, Kekuatan, Kelemahan, Kemitraan
11.9. Perbandingan Silang antara Pemain Utama (TaniHub, Aruna, Neurafarm, Dycodex, JALA), Tahun 2021 dalam hal Parameter Operasional dan Keuangan (Pendanaan, Tahap Pendanaan, Tahun Pendirian, Lokasi, Ukuran Karyawan, Jumlah Petani yang Dilayani, Jumlah Petani segmen operasional, Pendapatan)
11.10. Studi Kasus - Aruna
11.11. Studi Kasus - Dycodex
11.12. Prospek & Proyeksi Masa Depan berdasarkan pendapatan yang dihasilkan dalam USD Juta, Tahun 2022- 2026
11.13. Rekomendasi Analis
12. Analisis sub vertikal: Agri Biotech
12.1. Ringkasan Eksekutif
12.2. Analisis Permintaan
12.3. Model Operasi Sub Vertikal Agri Biotek
12.4. Timeline Pemain Utama di Agri Biotech
12.5. Portofolio Layanan Pemain Agri Biotech
12.6. Tantangan yang Dihadapi Pelaku Agri Biotech
12.7. Skenario Kompetitif
12.8. Perbandingan Silang antara Pemain Utama (Pandawa Agri, Magalarva, FistX), tahun 2021 dalam hal Portofolio Layanan, Model Pendapatan, Kekuatan, Kelemahan, Kemitraan
12.9. Perbandingan Silang antara Pemain Utama (Pandawa Agri, Magalarva, FistX), tahun 2021 dalam hal Parameter Operasional dan Keuangan (Pendanaan, Tahap Pendanaan, Tahun Pendirian, Lokasi, Jumlah Karyawan, Jumlah Petani yang Dilayani, Jumlah Segmen Operasional, Pendapatan)
12.10. Studi Kasus - Magalarva
12.11. Prospek & Proyeksi Masa Depan berdasarkan pendapatan yang dihasilkan dalam USD Juta, tahun 2022- 2026
12.12. Rekomendasi Analis
13. Tinjauan dan Proyeksi Industri, tahun 2022-2026
13.1. Prospek & Proyeksi Masa Depan
13.2. Apa yang Ada di Depan untuk Industri Agritech?
13.3. Peta Jalan Teknologi
14. Diskusi tentang Industri
15. Metodologi Penelitian
15.1. Definisi dan Asumsi Pasar
15.2. Singkatan
15.3. Pendekatan Ukuran Pasar
15.4. Pendekatan Riset Terkonsolidasi
15.5. Memahami Potensi Pasar Melalui Wawancara Industri Mendalam
15.6. Pendekatan Penelitian Primer
15.7. Keterbatasan dan Kesimpulan untuk Masa Mendatang
Penafian
Hubungi kami
What makes us stand out is that our consultants follows Robust, Refine and Result (RRR) methodology. i.e. Robust for clear definitions, approaches and sanity checking, Refine for differentiating respondents facts and opinions and Result for presenting data with story
We have set a benchmark in the industry by offering our clients with syndicated and customized market research reports featuring coverage of entire market as well as meticulous research and analyst insights.
While we don't replace traditional research, we flip the method upside down. Our dual approach of Top Bottom & Bottom Top ensures quality deliverable by not just verifying company fundamentals but also looking at the sector and macroeconomic factors.
With one step in the future, our research team constantly tries to show you the bigger picture. We help with some of the tough questions you may encounter along the way: How is the industry positioned? Best marketing channel? KPI's of competitors? By aligning every element, we help maximize success.
Our report gives you instant access to the answers and sources that other companies might choose to hide. We elaborate each steps of research methodology we have used and showcase you the sample size to earn your trust.
If you need any support, we are here! We pride ourselves on universe strength, data quality, and quick, friendly, and professional service.