
Region:Asia
Author(s):Vibhuti Sharma
Product Code:KRID939
April 2023
171
Laporan berjudul "Prospek Pasar Agrokimia Indonesia Tahun 2025- Berdasarkan Jenis Pestisida (Herbisida, Insektisida, Fungisida, Bio-Pestisida, dan Lainnya), Berdasarkan Jenis Produk Perlindungan Tanaman (Generik dan Paten), Berdasarkan Aplikasi (Sereal, Sayuran , Buah-buahan dan Perkebunan) dan Berdasarkan Wilayah Penjualan (Jawa & Bali, Sulawesi, Sumatera dan Kalimantan)" memberikan analisis komprehensif tentang pasar agrokimia di Indonesia. Laporan ini juga mencakup skenario tinjauan pertanian di Indonesia, asal-usul pasar, ukuran pasar dalam hal pendapatan dari formulants dan teknis, berbagai tren dan perkembangan yang mendorong pasar dan isu-isu dan tantangan yang umumnya dihadapi oleh entitas di pasar. Laporan ini juga memberikan analisis keseluruhan rantai nilai yang terlibat dalam proses manufaktur, analisis SWOT Industri dan skenario kompetitif dengan profil perusahaan dari perusahaan-perusahaan besar. Pada akhirnya, laporan diakhiri dengan proyeksi masa depan dan rekomendasi analis dengan menyoroti peluang besar dan peringatan yang terkait dengan pasar.
Pertanian telah menjadi salah satu kegiatan utama di negara ini yang telah menjadi alasan utama tingginya permintaan agrokimia di negara ini. Negara ini mencatat penjualan produk pertanian normal selama 2014 dan 2015. Karena kondisi iklim yang menguntungkan dan Fenomena La Nina selama 2016, industri ini mencatat pertumbuhan penjualan tertinggi di negara ini. Namun dengan munculnya peraturan produksi minyak sawit dan musim kemarau yang berkepanjangan di negara ini, produksi dan penjualan agrokimia menurun ke skala tertentu.
Berdasarkan Jenis Pestisida: Karena aplikasinya yang luas dalam berbagai tanaman, herbisida menempati pangsa tertinggi dalam hal penjualan agrokimia secara keseluruhan di negara ini. Pada tanaman utama seperti padi, jagung, kedelai, herbisida biasanya diterapkan dalam kombinasi dengan insektisida, sehingga mendorong permintaan insektisida juga di negara ini. Bio-pestisida telah hadir di pasar selama 5-7 tahun terakhir, namun karena kurangnya kesadaran dan pendidikan di kalangan petani, masih ada permintaan rendah untuk produk ini. Namun dengan berbagai inisiatif pemerintah dan program pelatihan oleh perusahaan internasional untuk meningkatkan kesadaran di kalangan petani, diharapkan penjualan Biopestisida akan meningkat di tahun-tahun mendatang.
Berdasarkan Jenis Herbisida: Jenis herbisida utama di Indonesia adalah Glifosat, Paraquat, Atrazin, Asetoklor dengan Glifosat menempati permintaan tertinggi di negara ini.
Berdasarkan Jenis Insektisida: Jenis insektisida utama yang ada di Indonesia adalah Piretroid, Abamektin, Rynaxypyr, Chlorpyrifos, Azadirachti. Disaksikan bahwa para pemain berfokus pada pengenalan jenis produk insektisida baru karena kesenjangan permintaan dan pasokan untuk beberapa insektisida tertentu di pasar.
Berdasarkan Jenis Fungisida: Jenis fungisida utama di Indonesia adalah Triazole, Strobilurin, Chlorothalonil, sodium dichromate.
Berdasarkan Jenis Produk: Di Indonesia, sebagian besar pasar ditempati oleh produk generik. Produk generik memiliki harga yang relatif murah dan mudah didapat jika dibandingkan dengan produk yang dipatenkan di pasaran. Ini adalah beberapa alasan utama tingginya permintaan di kalangan konsumen, di sisi lain, sifat berkualitas tinggi dari produk yang dipatenkan umumnya dituntut oleh petani skala besar dan perusahaan perkebunan.
Berdasarkan Bentuk Agrokimia: Agrokimia umumnya tersedia dalam tiga bentuk termasuk Cair, Granul dan Bubuk. Agrokimia cair memiliki aplikasi yang mudah dan oleh karena itu paling disukai pada tanaman seperti cabai di mana aplikasi bersifat kompleks. Butiran dan bubuk diterapkan baik secara langsung ke tanaman atau umumnya dicampur dengan formulasi lain seperti minyak dan air. Namun jika dibandingkan dengan formulasi cair, butiran dan bubuk digunakan dalam jumlah yang lebih tinggi.
Berdasarkan Jenis Tanaman: Di Indonesia, serealia diamati menempati penggunaan agrokimia tertinggi dengan beras menempati pangsa tertinggi. Tanaman serealia utama yang ditanam di Indonesia termasuk kedelai, jagung, jagung, barley, gandum, beras dan lain-lain sehingga mendorong permintaan pestisida termasuk glifosat, strobilurin, piretheroid, abamektin dan fungisida kontak. Permintaan pestisida tertinggi kedua diamati oleh sayuran diikuti oleh perkebunan dan buah-buahan. Buah-buahan dan sayuran utama yang dibudidayakan di Indonesia termasuk Bawang, Singkong, Mangga, pisang, Kentang, Tomat dan lain-lain.
Berdasarkan Wilayah: Daerah pertanian utama di Indonesia adalah Jawa, Bali, Sulawesi, Sumatera dan Kalimantan. Terkenal dengan produksi beras dan kondisi iklim tropis, penjualan agrokimia utama diamati di wilayah Jawa dan Bali. Namun, wilayah Jawa dan Bali dianggap cenderung menuju tahap pasar yang matang, sehingga mengalihkan kegiatan pertanian ke daerah-daerah berpotensi tinggi di Sulawesi dan Sumatra.
Pasar agrokimia Indonesia terpantau terkonsentrasi di alam dengan mayoritas pangsa pasar dalam hal pendapatan ditempati oleh pemain internasional yang memiliki fasilitas manufaktur yang berlokasi di Indonesia. Klaster produksi utama di negara ini adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatara (Medan) dan Sulawesi. Peraturan baru termasuk RSPO dan PSAT untuk makanan segar yang berasal dari tumbuhan telah berdampak pada penjualan agrokimia di negara ini dan dengan peraturan ini menjadi lebih ketat di masa depan; para pemain fokus untuk menjadi lebih inovatif dan meningkatkan pengeluaran mereka dalam kegiatan R&D di tahun-tahun mendatang.
Prospek masa depan pasar agrokimia di Indonesia diperkirakan akan tumbuh pada CAGR sebesar 9,2% selama periode 2019 (P) -2025F. Pertumbuhan permintaan diperkirakan akan didukung oleh faktor-faktor termasuk dukungan pemerintah untuk mempromosikan kegiatan pertanian, peningkatan populasi sehingga meningkatkan permintaan produk pertanian, munculnya pemain nasional dan internasional baru di pasar.
Segmen Utama yang Dicakup
Berdasarkan Jenis Pestisida
Berdasarkan Jenis Herbisida
Berdasarkan Jenis Insektisida
Lainnya (termasuk Azadirachti, Bacillus thuringiensis)
Berdasarkan jenis fungisida
Lainnya (termasuk Carbendazim, Organomerkuri, Sodium Dichromate)
Berdasarkan Jenis Produk Perlindungan Tanaman
Berdasarkan Bentuk Pestisida
Berdasarkan jenis tanaman
Berdasarkan jenis tanaman sereal
Lainnya (termasuk jagung, barley dan tanaman sereal lainnya)
Berdasarkan Jenis Sayuran
Berdasarkan Jenis Buah
Berdasarkan Jenis Perkebunan:
Berdasarkan Wilayah
Target Audiens Utama
Periode waktu yang tercantum dalam laporan:
1. Ringkasan Eksekutif
2. Metodologi Penelitian
2.1.Definisi Pasar
2.2.Singkatan
2.3.Ukuran dan pemodelan Pasar
3.Gambaran Umum Pertanian Indonesia (Struktur Induk Pertanian, Tanaman Utama, Produksi Tanaman, Pola Tanam, Jumlah Rumah Tangga Pertanian, Mekanisasi Pertanian dan Parameter Lainnya)
3.1.Struktur Holding Pertanian di Indonesia
3.2.Pola tanam di Indonesia
3.3.Siklus Rotasi Tanaman
3.4.Skenario Mekanisasi
3.5.Perubahan yang Diharapkan dalam Pola Tanam oleh Tanaman Utama
3.5.1.Beras
3.5.2.Singkong
3.5.3.Jagung
3.5.4.Minyak Kelapa Sawit
3.5.5.Karet
3.5.6.Tebu
4.Ikhtisar Pasar Agrokimia Indonesia dan Genesis
5.Ekosistem Pasar Agrokimia Indonesia
6.Analisis Rantai Nilai di Pasar Agrokimia Indonesia (Inter-Entity Relationship dan Margin Analysis)
7.Pengenalan Pasar Agrokimia Indonesia
7.1.By Pendapatan dari Formulants, 2014-2019(P)
7.2.By Pendapatan dari teknis, 2014-2019 (P)
Tren harga
8.Segmentasi Pasar Agrokimia Indonesia
8.1.By Jenis Pestisida (Herbisida, Insektisida, Fungisida, Bio pestisida & Lainnya), 2019(P)
8.1.1.By Jenis Herbisida (Glifosat, Parakuat, Atrazin dan Lainnya), 2019(P)
8.1.2.By Jenis Insektisida (Piretroid, Abamektin, Rynaxypyr, Klorpirifos dan lain-lain), 2019(P)
8.1.3.By Jenis Fungisida (Triazol, Strobilurin, Fungisida Kontak dan Lain-lain), 2019(P)
8.2.By Jenis Produk Perlindungan Tanaman (Generik dan Dipatenkan), 2019(P)
8.3.By Bentuk Pestisida (Cair, Butiran, Serbuk), 2019(P)
8.4.By Jenis Tanaman (Serealia, Sayuran, Buah &; Perkebunan), 2019(P)
Jenis Sereal
8.4.1.By (Beras, Jagung, Kedelai & Lainnya), 2019(P)
Beras
Jagung
Kedelai
Jenis Sayuran
8.4.2.By (Bawang, Cabai, Tomat, Kentang, Kubis & Lainnya), 2019(P)
8.4.3.By Jenis Buah (Jeruk, Pisang, Mangga & Lainnya), 2019
Jenis Perkebunan
8.4.4.By (Kelapa Sawit, Tebu, Karet &; Teh dan Kehutanan, 2019(P)
Roundtable tentang Minyak Sawit Berkelanjutan
8.5.By Sales Region (Region Jawa & Bali, Sulawesi, Sumatera dan Kalimantan, 2019(P)
9.Skenario Perdagangan di Pasar Agrokimia Indonesia (Analisis Skenario Impor dan Ekspor, Mitra Ekspor dan Impor Utama, Produk Utama yang Diimpor dan Diekspor)
9.1.Skenario Impor, 2018
Impor Berdasarkan Nilai, 2014-2018
Impor berdasarkan Volume, 2014-2018
9.2.Skenario Ekspor, 2018
Ekspor berdasarkan Nilai, 2014-2018
Ekspor Berdasarkan Volume, 2014-2018
10.Lanskap Regulasi di Pasar Agrokimia Indonesia
11.Tren dan Perkembangan Pasar Agrokimia Indonesia
Peningkatan Penggunaan Bio Pestisida
Peningkatan Jumlah Pestisida Terdaftar
Pertanian Menjadi Kontributor Utama PDB Negara
Peningkatan Permintaan Karena Musim Hujan yang Tertunda
Peningkatan Investasi dalam Penelitian &; Pengembangan produk baru
Pertumbuhan populasi dan lahan aerable konstan
12.Isu dan Tantangan di Pasar Agrokimia Indonesia
Kendala Peraturan dan Lingkungan yang Ketat
Kurangnya Kesadaran di Kalangan Petani
Sirkulasi Produk Counterfiet
13.Analisis SWOT Pasar Agrokimia Indonesia
14.Lanskap Kompetitif di Pasar Agrokimia Indonesia
14.1.Kekuatan &; Kelemahan Pemain Utama yang Beroperasi di Pasar Agrokimia Indonesia
14.2.Pangsa Pasar Pemain Utama yang Beroperasi di Pasar Agrokimia Indonesia (PT Syngenta Indonesia, PT Bayer Indonesia, PT Bina Guna Kimia (FMC), PT Bima Kimia Nufarm, PT Corteva Agriscience, PT BASF Indonesia, PT UPL Indonesia dan lainnya), 2018
14.3.Perbandingan silang pemain utama
14.4.Profil Perusahaan Pemain Utama yang Beroperasi di Pasar Agrokimia Indonesia (termasuk strategi bisnis, produk perlindungan tanaman, produk dalam pipa, strategi pemasaran, perkembangan terkini, matriks keuangan dan parameter lainnya
14.4.1.PT Bayer Indonesia
14.4.2.PT Syngenta Indonesia
14.4.3.PT BASF Indonesia
14.4.4.PT Bima Kimia Nufarm
14.4.5.PT Bina Guna Kimia (FMC)
14.4.6.PT BISI International Tbk
14.4.7.PT Agricon
14.4.8.PT Excel Me Indo
14.4.9.PT UPL Indonesia
14.4.10.PT Corteva Agriscience
15.Prospek dan Proyeksi Masa Depan Pasar Agrokimia Indonesia, 2019(P)-2025
15.1.By Pendapatan dari Formulants, 2019(P)-2025F
15.2.By Pendapatan dari Teknis, 2019 (P) -2025F
15.3.By Jenis Pestisida (Herbisida, Insektisida, Fungisida dan bio pestisida & lainnya), 2019(P)-2025F
15.3.1.By Jenis Herbisida (Glifosat, Paraquat, Atrazin dan Lainnya), 2019(P)-2025F
15.3.2.By Jenis Insektisida (Piretroid, Abamektin, Rynaxypyr, Klorpirifos dan lain-lain), 2019(P)-2025F
15.3.3.By Jenis Fungisida (Triazol, Strobilurin, Fungisida Kontak dan Lainnya), 2019(P)-2025F
15.4.By Jenis Produk Perlindungan Tanaman (Generik dan Dipatenkan), 2019 (P) -2025F
15.5.By Bentuk Agrokimia (Cair, Butiran, Serbuk), 2019(P)-2025F
Aplikasi 15.6.By (cereaals, sayuran, buah-buahan dan perkebunan), 2019 (P) -2025F
15.6.1.By Jenis Sereal (Beras, Jagung, Kedelai, dan Lainnya), 2019(P)-2025F
15.6.2.By Jenis Sayuran (Bawang, Cabai, Tomat, Kentang, Kubis dan Lain-lain), 2019(P)-2025F
15.6.3.By Jenis Buah (Jeruk, Pisang, Mangga dan Lainnya), 2019(P)-2025F
15.6.4.By Jenis Perkebunan (Kelapa Sawit, Tebu, Karet dan Teh dan Kehutanan), 2019(P)-2025F
16.Rekomendasi Analis di Pasar Agrokimia Indonesia
Hubungi
What makes us stand out is that our consultants follows Robust, Refine and Result (RRR) methodology. i.e. Robust for clear definitions, approaches and sanity checking, Refine for differentiating respondents facts and opinions and Result for presenting data with story
We have set a benchmark in the industry by offering our clients with syndicated and customized market research reports featuring coverage of entire market as well as meticulous research and analyst insights.
While we don't replace traditional research, we flip the method upside down. Our dual approach of Top Bottom & Bottom Top ensures quality deliverable by not just verifying company fundamentals but also looking at the sector and macroeconomic factors.
With one step in the future, our research team constantly tries to show you the bigger picture. We help with some of the tough questions you may encounter along the way: How is the industry positioned? Best marketing channel? KPI's of competitors? By aligning every element, we help maximize success.
Our report gives you instant access to the answers and sources that other companies might choose to hide. We elaborate each steps of research methodology we have used and showcase you the sample size to earn your trust.
If you need any support, we are here! We pride ourselves on universe strength, data quality, and quick, friendly, and professional service.